Note

No matter how you start, the process will make you better and better. Don't worry to make a mistake, just do it... It's better than doing nothing.

Find me at Path--> Wynfrith M.

Sabtu, 29 November 2014

How I Can Keep Writing in a Random Mood

Saat menulis, sangat penting untuk menuangkan semua perasaan kita ke atas kertas (atau media tulis kalian apa pun itu). Kalau nggak, tulisannya pasti jadi hambar. Dibacanya bakal flat banget kayak  flat shoes. Tapi kalau perasaan kita lagi kacau balau gimana? Katanya penulis harus bisa nulis kapan pun, kan? Nggak boleh mesti nunggu hujan dulu lah, atau mesti ada teh merk tertentu lah, baru bisa nulis. Ya, kan? Tapi kalau benar-benar perasaan lagi nggak menentu? Gimana dong?


Kalau aku... Mungkin nggak akan cocok buat semua orang, tapi ya opini aja, sih... Siapa tahu ada yang cocok.
Aku pasti akan mulai dengan menarik napas dalam-dalam. Kadang perasaan bisa berantakan (bahasa apa ini?) karena kita terlalu lelah. Entah lelah fisik atau mental. Jadi rasanya menarik napas dalam-dalam memberi kesegaran tersendiri. Lalu berbaring sejenak. Diam tidak bergerak untuk beberapa lama. Sambil pasang aromaterapi juga enak. Apa lagi aroma lavender... Ahahahaha.

Minum teh, kopi, atau cokelat hangat juga bagus. Memberi rasa tenang karena adanya kandungan kafein. Terkadang aku merasa teh itu sangat hebat. Begitu harum. Begitu ringan. Dan hangatnya secangkir teh bisa menghangatkan hati juga. Makan cokelat juga bisa, loh. Cokelat itu pembawa kebahagiaan! Jangan remehkan kekuatan si manis ini.

Jalan-jalan tanpa arah juga bagus. Melihat hal-hal di sekeliling kita. Tidak melakukan apa-apa. Cuma menatap segala sesuatu tanpa tujuan. Ini membantuku untuk melupakan apa pun yang mengganggu pikiran karena fokus pada hal kecil yang tidak begitu bermakna.

Dan kalau semua itu tidak mempan. Pilihan terakhir. Lupakan. Menghapus memori yang ada sebisanya. Buang jauh-jauh ke lautan memori terdalam. Prinsipku, kalau menyakitkan dan nggak ada gunanya, buat apa dipikirin terus? Lupain aja. Ini memang sulit. Kita bukan komputer yang bisa tinggal pencet tombol "del" dan semuanya terhapus. Tapi entah sejak kapan aku mulai bisa. Hapuskan sedikit demi sedikit memori yang merusuh isi kepalaku. Hasilnya lumayan juga. Aku jadi tidak banyak pikiran. Sedikit lebih damai sebenarnya. Cara yang sulit, tapi bisa. Ya... Begitulah. Aku pun tidak bisa menjelaskan dengan rinci. Karena cara ini muncul dengan sendirinya. Bagaimana dan kenapa? Lupa. Ahahahaha.

Ya sudahlah. :P Begitu saja untuk hari ini. Harus kembali mengerjakan tugas dunia nyata. Semoga besok bisa kemari lagi. Belakangan lagi sibuk sendiri, sih. Happy weekend all...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar