Jadi ingat kejadian kemarin. Hari ini aku cerita aja ya... Ahahahaha.
Begini ceritanya, kemarin (kalau nggak salah sih, aku juga lupa kejadiannya hari apa) aku lagi buka-buka grup fb. Ada anggota yang baru belajar nulis fiksi mini. Hebat deh, paginya dia ada coba buat satu fiksi mini. Dan untuk ukuran fiksi mini, kepanjangan. Setelah dikritik, dengan semangat dia langsung coba buat lagi yang baru. Mungkin masih kurang plotnya. Maklum, fiksi mini kan memang susah. Pas pertama kali aku nyoba juga gagal total. Ahahahahaha. Jadinya garing :P
Tapi semangat dia itu bikin kagum loh. Semangat mau belajarnya tinggi. Itu bagus~ Calon penulis hebat nih. Untuk kalian yang sedang dalam tahap belajar (seperti kami), satu yang harus diingat kalau mau belajar menulis suatu tipe cerpen. Baca cerpen yang setipe dengan yang mau ditulis dan teliti karakteristiknya.
Satu yang paling mencolok dalam fiksi mini, jumlah kata yang minim masih bisa bikin kaget maksimal atau langsung bikin pembacanya dibanjiri emosi. Beda tipe cerita maka beda lagi strong point-nya. Hmmm, aku kasih contoh deh. Menurut pendapatku, berikut kekuatan yang dimiliki suatu tipe cerita:
- Cerpen: pendek, tidak detail. Tapi bisa bikin pembacanya terpukau dalam cerita yang singkat itu. Bisa bikin pembacanya kepikiram terus... Inilah cerpen yang baik.
- Novel: panjang, detail. Bisa bikin pembacanya terus penasaran dan ingin terus membalik halaman. Membuat pembaca seolah melihat langsung dunia para karakter cerita.
- Fiksi mini: pendek, tapi mengejutkan! Bisa menimbulkan ledakan emosi hanya dengan kurang lebih seratus kata saja.
- Puisi: rima, indah, penuh perasaan, ragam kata yang luar biasa. Puisi juga termasuk cerita bagiku. Karena puisi bisa jadi media bercerita yang unik. Belum pernah coba? Cobain deh... Ini seru :3
Begitulah pendapatku. Dan sekian dulu cerita hari ini ya. Diri ini harus kembali (sok) sibuk di dunia nyata. Ahahhaha. Selamat malam semuanya. Dan selamat Idul Adha untuk kalian yang merayakan~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar