Entah sebelumnya pernah nulis tentang ini atau nggak. Tapi, kalau sudah pun nggak masalah kan berbagi lagi? Ahahahaha.
Dalam menulis cerita, selain plot, alur, dan kawan-kawannya, yang paling penting adalah gaya bahasanya. Gaya bahasa itu memang tergantung tiap penulis, tapi ada satu yang selalu sama. Enak dibaca. Apa pun gaya bahasanya, kalau nggak enak dibaca pasti itu buku bakal langsung ditutup. Contoh bahasa yang nggak enak? Bahasa berulang yang monoton. Misalnya ya...
Dia pergi ke rumah ibunya. Dia pergi dengan sepedanya. Namun di tengah jalan dia terhenti karena ban sepedanya bocor.
Yap... Kata "dia" dan imbuhan "-nya" bertebaran di atas. Monoton banget. Padahal bisa dibuat lebih seru.
Pria itu pergi ke rumah ibunya. Dengan sepeda merahnya dia pun berangkat. Namun pria berambut hitam itu harus berhenti karena bannya bocor.
Sedikit lebih berwarna dan lebih detail.
Ah ya, sedikit trik yang kugunakan saat menulis. Pastikan dalam satu paragraf, huruf pertama tiap kalimatnya diusahakan berbeda satu sama lain. Jadi saat dibaca akan terasa lebih beragam. Begitulah tips kecil dariku. Semoga berguna ^^ dan happy Sunday all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar